Mahasiswa Teknik Kimia ITN Malang Juara 2 Plant Design Competition Tingkat Internasional
Mahasiswa Teknik Kimia S-1 ITN Malang meraih Juara 2 Plant Design Competition tingkat internasional. Kika: Briliant Saphira Wardhani, Muhammad Jiddan Ali Darma, dan Amanda Lail Istighfarin. (Foto: Istimewa)
Malang, ITN.AC.ID – Tim Fahrenheit-451 Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) menyabet Juara 1st Runner Up (Juara 2) Plant Design Competition Derrick 2023. Kemenangan diraih setelah tim dari mahasiswa Teknik Kimia S-1 ITN Malang ini masuk final bersama empat tim lainnya.
Derrick 2023 diselenggarakan oleh Politeknik Energi dan Mineral (PEM) Akamigas Cepu, Blora, Jawa Tengah, pada Sabtu, (23/9/2023). Lomba tingkat internasional ini melibatkan 54 tim dari sekitar 180 peserta dari seluruh cabang lomba. Turut berperan serta peserta dari negara Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Arab Saudi, dan lainnya.
“Untuk plant design sendiri finalisnya ada 5 tim. Kami melawan tim dari ITS, UNS, Universitas Syiah Kuala (USK), dan Universitas Pertamina. Alhamdulillah mendapat juara 2,” kata Amanda Lail Istighfarin (angkatan 2022). Selain Amanda juga bergabung Muhammad Jiddan Ali Darma (angkatan 2019), dan Briliant Saphira Wardhani (angkatan 2022). Dengan dosen pembimbing Cindy Mutiara Septiani, ST, MSc., PhD.
Dijelaskan Amanda, proses lomba mereka harus mengirimkan abstrak, setelah tahap seleksi maka 5 tim langsung masuk ke babak final. Tujuan Derrick 2023 sendiri adalah untuk menantang keterampilan peserta dalam perencanaan dan perancangan pabrik yang aman, efisien, dan ekonomis. Kompetisi ini memicu peserta untuk berpikir, dan menerapkan semua aspek yang diperlukan untuk merancang pabrik industri skala besar.
Baca juga : Bersama PPK Ormawa ITN Malang, Desa Sumberejo Buat Biobriket Potensi Ekspor
Sementara Plant Design Competition bertujuan untuk menguji kemampuan peserta dalam menyajikan, belajar, dan memecahkan permasalahan dengan memberikan solusi inovatif untuk ketahanan energi di masa depan, yang kemudian akan disajikan dalam bentuk makalah tertulis dan poster kreatif.
Untuk itu tim teknik kimia mengambil tema Waste biomass as a feedstock to maintain the stability in the production of biofuel using catalytic hydroprocessing. Hal ini diangkat karena mengolah limbah menjadikan sesuatu yang bernilai akan memberikan dampak yang signifikan dari aspek ekonomi dan lingkungan.
Tim mahasiswa Teknik Kimia S-1 ITN Malang juara 2 Plant Design Competition Derrick 2023 Akamigas Cepu. (Foto: Istimewa)
“Tema dari plant design kami sendiri adalah sustainable plant design innovation to improve energy efficiency. Dimana produk yang harus dihasilkan adalah biogasoline, bioetanol, green diesel, dan masih banyak lagi,” jelas Amanda saat dihubungi lewat sambungan WhatsApp.
Plant yang didesain tiga mahasiswa teknik kimia ini mengolah 3 jenis limbah biomassa berbeda. Menggunakan proses catalytic hydroprocessing untuk menghasilkan green diesel, gasoline, dan bio-jet. Dalam proses produksi produk melibatkan 34 reaksi kimia dan tingkat kemurnian dari produk yang dihasilkan mencapai >90%.
“Sistem utilitas yang kami desain juga sangat efisien. Yaitu dengan cara recycle dan menggunakan heat recovery, sehingga dapat menekan biaya produksi,” katanya.
Cilegon, Banten, Jawa Barat, menjadi lokasi yang dipilih sebagai tempat pembangunan plant. Alasannya karena mereka ingin mendekatkan pabrik dengan bahan baku yang sebagian besar diambil dari Pulau Jawa. Plant design dibuat menggunakan jangka produksi selama 10 tahun. Dimana pada 10 tahun tersebut plant yang mereka design sudah mampu memberikan keuntungan yang luar biasa besar.
Baca juga : Bertolak ke Kalimantan, Tim PWK ITN Malang Menangi Lomba Penghargaan Karya Studio Perencanaan 2023
Berhadapan dengan tim lawan yang notabene dari universitas bergengsi sempat membuat ketiganya pesimis. Apalagi beberapa diantara tim lawan lebih dahulu mengenal juri dengan baik. Namun, kualitas desain, menguasai materi, cakap presentasi dari Tim Fahrenheit-451 mampu membuktikan bahwa mahasiswa ITN Malang bisa menjadi yang terbaik.
“Rasa nervous tiba-tiba datang. Bagi saya, dan Brilliant ini adalah kompetisi pertama kami di masa perkuliahan yang baru saja memasuki semester 3 ini. Namun dengan adanya kerja sama tim yang baik, serta rasa percaya diri yang kami miliki Alhamdulillah kami dapat mengatasi rasa nervous tersebut dan berhasil mendapat juara kedua,” ungkap Amanda penuh rasa syukur mewakili teman-temannya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)