Rektor ITN Malang Bangga dan Beri Perhatian pada Reuni Alumni se-Jabodetabek
Rektor ITN Malang Prof. Dr.Eng. Ir. Abraham Lomi, MSEE saat memberi sambutan Temu Kangen dan Silaturahmi ITN Malang lewat Zoom Meeting. Minggu (10/10/2021). (Foto: Tangkapan Layar Zoom Meeting)
Malang, ITN.AC.ID – Alumni Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang se-Jabodetabek menggelar kegiatan temu kangen dan silaturahmi antar alumni. Perwakilan dari 11 utusan alumni se-Jabodetabek, Jabar, dan Banten berkumpul di Javatic Cafe & Resto Bogor, Minggu (10/10/2021).
Kegiatan alumni yang sempat tertunda beberapa kali akibat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) juga turut dihadiri oleh Wakil Rektor I Dr F Yudi Limpraptono, ST MT Bidang Akademik, dan Wakil Rektor III Ir Fourry handoko, ST SS MT Ph.D IPU, Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama.
Rektor ITN Malang Prof Dr Eng Ir Abraham Lomi, MSEE juga turut memberi perhatian dengan mengikuti rangkaian kegiatan temu kangen alumni melalui jaringan virtual Zoom Meeting bersama Kepala Humas ITN Malang Nenny Roostrianawaty, ST MT.
Prof Lomi sapaan akrab Rektor ITN Malang menyatakan bangga, alumni ITN Malang di Jabodetabek bisa melaksanakan reuni meski dengan peserta terbatas dan menerapkan protokol kesehatan. Apalagi, alumni ITN Malang banyak yang sukses berkarya di berbagai bidang, baik sebagai pengusaha maupun birokrat. Kesuksesan alumni juga diimbangi dengan kesuksesan ITN Malang yang masuk 100 perguruan tinggi terbaik di Indonesia.
“Sekarang ini sudah ada 4.800 perguruan tinggi negeri dan swasta. Dan kita patut bangga, karena ITN Malang masuk dalam 100 perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Bahkan, ITN berada di urutan ke 4 kategori institut setelah ITB, IPB, dan ITS,” kata Prof Lomi. Dengan begitu ITN Malang menjadi nomor satu kategori institut di Jawa Timur.
Baca juga : Perkokoh Perguruan Tinggi Peringkat Terbaik, ITN Malang Raih Anugerah Kampus Unggul (AKU)
Prestasi ITN Malang ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. Seperti halnya kemajuan ITN Malang kedepannya juga tidak bisa lepas dari peran alumni. Karena, salah satu item dalam proses akreditasi yang nilainya cukup besar adalah pada alumni. Seperti, banyaknya alumni setelah lulus langsung mendapat pekerjaan dalam hitungan bulan, gaji yang diperoleh pada bulan pertama, sampai masih adakah pengangguran.
“Kami juga cukup bangga (dengan alumni). Memang kami menyadari bahwa komunikasi antara kampus dengan alumni sempat terputus. Dan, sekarang kami mencoba membangun komunikasi kembali. Beberapa waktu lalu kami sudah melakukan kunjungan ke Kediri dan beberapa wilayah lainnya. Semoga, nanti komunikasi antara alumni dengan almamater, alumni sesama alumni akan terus terbangun,” harapnya.
Prof Lomi melanjutkan, karena saat ini dengan adanya program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), perguruan tinggi dituntut untuk terus berinovasi dalam pembelajaran. Salah satunya dalam MBKM mahasiswa diberi kesempatan magang selama satu semester di perusahaan. Dan kampus harus bisa berkolaborasi dengan dunia industri. Maka, peran alumni sukses di dunia industri menjadi jembatan bagi adik-adik mahasiswa untuk bisa magang atau bahkan mendapat pengalaman kerja setelah mereka lulus.
Baca juga : Teknik Kimia Tawarkan Magang Enam Bulan, Siapkan Lulusan Terjun ke Dunia Industri
“Kami berharap dengan dibangunnya silaturahmi ini komunikasi antara alumni se-Jabodetabek, bahkan nanti se-nusantara terbangun dalam satu kesatuan wadah alumni ITN Malang. Serta membawa nama almamater kita menjadi perguruan tinggi yang betul-betul diminati oleh masyarakat. Dan bisa membangun bangsa dan negara melalui karya-karya dari kompetensi alumni,” tandas Prof Lomi. (me/Humas ITN Malang)