
Rahasia CV Dilirik 7 Detik, Lolos Kerja BUMN di Seminar ITN Malang
Vina A. Muliana, HR Practitioner dari Mining Industry Indonesia (MIND ID), saat menjadi narasumber di Seminar Nasional 2025, Himpunan Mahasiswa Mesin (HMM) S-1 ITN Malang. (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)
Malang, ITN.AC.ID – Sebanyak 83 ribu pelamar hanya untuk 30 posisi Management Trainee di BUMN! Fakta mencengangkan ini diungkapkan oleh Vina A. Muliana, HR Practitioner dari Mining Industry Indonesia (MIND ID), saat menjadi narasumber di Seminar Nasional 2025, Himpunan Mahasiswa Mesin (HMM) S-1, Teknik Mesin, Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang).
Seminar bertajuk “Siap Hadapi Dunia Kerja: Membangun Personal Branding dan Karir Profesional” ini memberikan pencerahan bagi mahasiswa dan masyarakat umum yang ingin meniti karir, terutama di Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Seminar di helat di Aula Kampus 1 ITN Malang, Sabtu (10/05/2025).
Dalam sesinya bertajuk “Berkarir di BUMN: Trik Jitu CV & Wawancara”, Vina memaparkan betapa ketatnya persaingan dalam seleksi administrasi BUMN. “Proses seksi dalam tahapan seleksi administrasi ini paling banyak meng-cut orang,” tegasnya.
Diungkapkan Vina, untuk bisa lolos dari saringan awal ini, kuncinya sederhana namun krusial, yakni dengan membaca secara detail lowongan dan menyesuaikan CV dengan posisi yang dibutuhkan.
Vina membocorkan “aturan main” di balik layar pembacaan CV oleh recruiter. Menurutnya ada riset membaca CV tidak kurang dari 10 detik, bahkan tidak sampai 7 detik. Oleh karena itu, CV yang efektif harus sesuai deskripsi pekerjaan, formatnya ringkas maksimal 2 lembar, serta menggunakan kata kerja aktif dan mencantumkan kontribusi yang terukur. Sehingga CV akan dilirik hingga 7 detik.
Menurut Vina, tidak ada layout spesifik dalam penulisan CV. Tapi untuk mahasiswa/ freshgrad, sebaiknya dalam CV termuat: nama & informasi yang bisa dikontak, deskripsi singkat diri, latar belakang pendidikan, pengalaman kerja/ internship/ project, pengalaman organisasi/ volunteer, kompetensi (teknis dan non-teknis), prestasi, dan hobi.
Baca juga : Personal Branding dan Karir Profesional Jadi Bahasan Hangat di Seminar Nasional Himpunan Mahasiswa Mesin S-1
“CV yang bagus bukan CV yang paling panjang dan paling lengkap. Tapi, CV yang bagus adalah CV yang paling relevan sesuai dengan kebutuhan posisi dari perusahaan dan kriteria pegawai yang dicari,” lanjutnya.
Ada 3 komponen dalam CV: identitas diri, pengalaman kerja dan organisasi, dan informasi lainnya. Identitas diri mencakup: identitas diri, foto diri, tentang saya, dan riwayat pendidikan. Pengalaman kerja dan organisasi mendeskripsikan pengalaman kerja dan organisasi yang relevan dengan posisi yang diminati. Tuliskan setiap posisi dan tempat kerja serta organisasi yang pernah dilakukan.
Vina A. Muliana bersebelahan dengan Ahmad Ghozi Mubarok, Content Creator, bersama panitia HMM S-1 ITN Malang. (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)
“CV-nya bagus, tapi tidak ada nomor teleponnya, terus bagaimana kami bisa menghubungi. Kalau untuk pengalaman pendidikan yang dimasukkan sesuai dengan posisi yang anda lamar, yang anda ampun selama kuliah. Tidak perlu TK, SD, SMP dimasukkan. Cukup pengalaman 5 tahun terakhir saja,” jelasnya.
Pengalaman organisasi mulailah dengan memakai kata kerja aktif, aktivitasnya apa saja, dan capaian terukur. Cantumkan kemampuan dan kompetensi yang bisa mendukung profil diri. Tuliskan juga penghargaan atau prestasi yang pernah diperoleh.
“Kalau belum pernah mempunyai pengalaman kerja maupun organisasi Anda bisa memasukkan pengalaman kerja tugas kuliah atau proyek, setiap proyek yang Anda lakukan, tugas kuliah yang dikerjakan jangan ngintip teman. Itulah pentingnya Anda mengerti tugas kuliah dengan baik,” ungkapnya.
Selain tips lolos CV, Vina juga memberikan panduan berharga untuk menghadapi wawancara kerja BUMN yang bisa terdiri dari tiga tahap: dengan HR, user, hingga senior executives. Ada 3 hal yang biasa dilihat dalam proses wawancara: pengetahuan, keterampilan dan sikap.
“Kalau wawancara kerja tidak bisa, bagaimana anda bisa komunikasi. Sebenarnya bukan harus pintar bicara, yang harus Anda pahami adalah menguasai. Tidak harus pintar sekali, tidak,” ujarnya.
Vina mencontohkan, pada pengetahuan teknis, pengetahuan dan apa saja yang dipelajari dari teknik mesin. Keterampilan, berbicara soal tools, alat, software, hal-hal ini yang akan digali dalam wawancara. Sikap, dari cara menjawab mendeskripsikan kegiatan-kegiatan selama kuliah.
Baca juga : Bekal Karir untuk Lulusan ITN Malang: Sertifikasi Kompetensi dan Kesiapan Dunia Kerja Jadi Sorotan
Vina juga memberi trik dan kunci mengatasi kegugupan dengan menerapkan 3P: prepare (persiapan diri, memahami perusahaan, dan posisi), practice (berlatih menjawab pertanyaan), dan presence (menampilkan diri dengan baik dan tepat waktu).
“Apa yang kalian pikirkan itu belum kejadian. Kalau otak Anda bisa berpikir negatif, pastinya juga punya kemampuan berfikir positif. Wawancara itu penilain seberapa bagus persiapan yang Anda persiapkan sebelumnya. Kalau persiapan Anda matang, 80 persen pasti jawabannya bagus,” pungkasnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)