
Mahasiswa ITN Malang Teliti Efisiensi Conveyor Pengangkut Sampah Plastik untuk Daur Ulang Optimal
Ruben Tiofanto Hutabarat, lulusan terbaik Program Studi Teknik Mesin S-1, Fakultas Teknologi Industri (FTI), ITN Malang pada wisuda ke 73 periode 1 tahun 2025. (Foto: Humas ITN Malang)
Malang, ITN.AC.ID – Meningkatnya volume sampah plastik menjadi perhatian serius di berbagai wilayah. Berbagai upaya dilakukan untuk mengurangi sampah plastik, salah satunya dengan mendaur ulang. Harapannya bisa mengurangi sampah plastik di tempat pembuangan sampah, sekaligus menghasilkan produk baru.
Untuk memudahkan proses daur ulang, di tempat daur ulang dibutuhkanlah conveyor (mesin pengangkut). Ruben Tiofanto Hutabarat, lulusan terbaik Program Studi Teknik Mesin S-1, Fakultas Teknologi Industri (FTI), Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) melakukan penelitian mendalam untuk menganalisis bagaimana beban yang diangkut mempengaruhi kinerja mesin pengangkut (conveyor) pada mesin pencacah sampah plastik.
Baca juga : Berkunjung ke Teknik Mesin S-1 ITN Malang, SMKN 1 Sindang Beri Motivasi Lanjut Kuliah ke Siswa
Penelitiannya ini berangkat dari kesadaran bahwa pengolahan sampah plastik menjadi partikel kecil melalui mesin pencacah merupakan langkah penting dalam proses daur ulang. Mesin conveyor sendiri berperan penting dalam memindahkan sampah plastik menuju mesin pencacah.
Dibawah bimbingan dosen Dr. Eko Yohanes Setyawan.,ST., MT., penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara pasti bagaimana variasi berat sampah yang diangkut dapat mempengaruhi kecepatan dan efisiensi kerja conveyor.
Conveyor pengangkut sampah plastik untuk daur ulang karya Ruben Tiofanto Hutabarat mahasiswa Teknik Mesin ITN Malang. (Foto: Istimewa)
“Dengan memahami pengaruh beban terhadap kinerja conveyor, maka bisa mengoptimalkan proses daur ulang. Sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi beban kerja manual dalam memindahkan sampah,” ujar Ruben. Peraih IPK 3,29 ini ikut diwisuda pada wisuda ke 73 periode 1 tahun 2025.
Penelitian Ruben melibatkan perancangan dan pengujian mesin conveyor pencacah sampah dengan berbagai material seperti besi siku, besi kanal U, gear, rantai, bearing, dan motor penggerak. Proses pengujian dilakukan dengan variasi rasio gear dan pengukuran kecepatan mesin saat mengangkut beban sampah yang berbeda-beda. Conveyor berukuran panjang 200 cm, lebar 40 cm, dan tinggi 70 cm, dengan kecepatan motor awal 1168 Rpm dan gearbox 1:50.
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi dunia industri conveyor, khususnya dalam aplikasi pengolahan sampah plastik. Dengan data yang akurat mengenai pengaruh beban, industri daur ulang dapat merancang sistem conveyor yang lebih efisien, menghemat waktu, dan mengurangi beban fisik pekerja.
Baca juga: Inovasi Mesin Pengupas Sabut Kelapa Adaptif, Kolaborasi Dosen ITN Malang dan Dua Universitas
Ruben merupakan putra dari pasangan Charles Antofa Hutabarat, dan Tiorida Silitonga. Menyelesaikan pendidikan sekolah menengah atas dari SMA Hang Tuah 5 Sidoarjo. Selama kuliah pemuda asal Sidoarjo ini sempat mengenyam suka duka menjadi ojek online sejak semester 4.
“Banyak waktu luang, karena saya tidak mengikuti organisasi. Makanya saya narik ojek online. Ya, cukup untuk menambah uang saku, sehari rata-rata dapat 100 ribu rupiah. Sukanya bisa jalan-jalan di sekitar Malang Raya, kalau dukanya kadang orderan sepi,” ungkapnya. Dalam kondisi sepi ia biasanya hanya dapat satu customer, yang kebanyakan mahasiswa. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)