Sesuaikan Kebijakan Baru, Sosialisasi Program Bantuan Prodi Center of Excellence dan Kerjasama Kurikulum di Helat di ITN Malang
Peserta ‘Sosialisasi Program Bantuan Prodi Center of Excellence dan Kerjasama Kurikulum’ mengikuti kegiatan lewat virtual meeting di ITN Malang, Kamis (04/03/2021). (Foto: Yanuar/humas)
Malang, ITN.AC.ID – Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang menjadi tuan rumah “Sosialisasi Program Bantuan Prodi CoE (Center of Excellence) dan Kerjasama Kurikulum, Kamis (04/03/2021). Kegiatan sosialisasi yang digelar secara online dan offline di aula kampus 1 ini diikuti oleh perguruan tinggi swasta di lingkungan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah 3,4,6, dan 7. Kegiatan ini terlaksana atas dukungan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Wakil Rektor I ITN Malang, Dr. F Yudi Limpraptono, ST MT mengatakan, sosialisasi sebagai pembekalan kepada kampus dalam menyelenggarakan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Pemerintah memberikan bimbingan dan stimulus kepada kampus agar bisa menjalankan MBKM dengan baik.
“Tahun lalu program (MBKM) sudah dijalankan. Sebagian kampus sudah menerima bantuan MBKM dan merasakan manfaatnya. Lembaga dan program studi menjadi bersemangat dalam memperbaiki kurikulum. Persiapan implementasi MBKM ini memang butuh dorongan (pemerintah) sekaligus biaya,” kata Yudi melalui Zoom Meeting.
Menurut Yudi, masih ditemukan kendalam dan keterbatasan dalam implementasi kampus merdeka. Meski dalam kondisi pandemi dengan semangat bersama, maka program pemerintah akan dapat dijalankan dengan baik.
Hadir juga dalam virtual meeting Prof drh Aris Junaidi, Ph D Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Prof Aris menyampaikan, prodi yang menjadi Center of Excellence (Program Pengembangan Pusat Keunggulan) bisa mengimplementasikan MBKM. Mahasiswa bisa mengambil prodi berbeda di perguruan tinggi yang sama, mengambil prodi yang berbeda di perguruan tinggi yang berbeda, atau ikut di dalam prodi yang sama di fakultas yang sama tetapi di perguruan tinggi yang berbeda.
“Semua (kegiatan) bisa dikonversikan dalam bentuk mata kuliah atau SKA (Sertifikat Keahlian Kerja ) dan masuk dalam transkip akademik mahasiswa,” jelas Prof Aris.
Baca juga: Mahasiswa ITN Malang Ikuti Kuliah Daring di Universitas Tun Hussein Onn Malaysia
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI telah melaunching Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi Negeri dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020. Tertuang dalam 8 indikator kinerja utama dengan sasaran meningkatnya kualitas lulusan pendidikan tinggi, meningkatkan kualitas dosen pendidikan tinggi, dan meningkatkan kualitas kurikulum dan pembelajaran.
“Di sini (IKU) juga menggabungkan kerjasama antara industri dan perguruan tinggi. Maka, implementasi kurikulum dan kerjasama kurikulum kampus merdeka harus menyesuaikan dengan kebijakan yang baru,” tukasnya. (me/Humas ITN Malang)