
Antusiasme Tinggi di Trial Class IoT Teknik Elektro: Siswa Diajak ‘Ngulik’ Teknologi dari Nol
Peserta Trial Class IoT – Batch 1 2025, Prodi Teknik Elektro S-1 ITN Malang. (Foto: Mita/Humas ITN Malang)
Malang, ITN.AC.ID – Program Studi Teknik Elektro S-1 Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) menggelar Trial Class IoT – Batch 1. Acara diselenggarakan secara hybrid, daring dan luring, di Gedung Elektro Kampus 2 ITN Malang, Rabu (28/05/2025). Trial class bertujuan untuk memperkenalkan siswa SMA/SMK pada dunia perkuliahan, khususnya di bidang elektro. Serta memberikan wawasan baru tentang Internet of Things (IoT).
Sekprodi Teknik Elektro S-1 ITN Malang, Sotyohadi, ST., MT., menyatakan, trial class merupakan salah satu upaya prodi untuk berbagi ilmu pengetahuan dan memberikan nilai tambah bagi para peserta.
“Trial class sudah beberapa kali dilakukan sebagai sarana Teknik Elektro berbagi dengan siswa untuk merasakan kegiatan perkuliahan di kampus. Berbagi ilmu pengetahuan yang mungkin belum pernah didapatkan di sekolah. Semoga kegiatannya berjalan baik dan lancar,” ujarnya saat membuka acara.
Materi inti mengenai Internet of Things (IoT) disampaikan oleh Prof. Dr. Eng. Aryuanto Soetedjo, ST, MT., didukung tim mahasiswa Asisten Laboratorium Otomasi Industri.
Prof. Aryu menjelaskan, IoT adalah konsep di mana segala sesuatu dapat dikoneksikan, dikendalikan, dan dimonitor melalui internet. Ia juga memaparkan sejarah perkembangan internet hingga munculnya era IoT, yang kini tidak hanya komputer atau perangkat yang dioperasikan manusia saja yang terhubung ke internet, tetapi juga sensor, aktuator, dan berbagai objek lainnya.
Baca juga : Lulusan Teknik Elektro ITN Malang Ciptakan Cara Pintar Deteksi Kesehatan Jantung Janin Tanpa Sentuhan
Salah satu platform IoT yang diperkenalkan adalah ThingSpeak, sebuah platform yang digunakan untuk memonitor data sensor, menyimpan data, menganalisis dan memvisualisasikan secara real-time. Prof. Aryu berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan semangat eksperimen IoT di kalangan siswa.
“Setelah trial class peserta bisa mencoba sendiri nantinya. Softwarenya open source, dan hardware harganya terjangkau,” tambah Prof. Aryu.
Prodi Teknik Elektro S-1 ITN Malang menggelar Trial Class IoT – Batch 1 secara hybrid. (Foto: Mita/Humas ITN Malang)
Peserta yang mengikuti sesi luring, berasal dari SMKN 2 Singosari, SMAS Diponegoro Tumpang, dan SMAN 1 Bululawang. Mereka mendapatkan bimbingan langsung dari asisten laboratorium dalam mencoba peralatan. Mereka diajak untuk mensimulasikan praktik dengan simulator hardware dan software yang bersifat open source dan gratis.
Sementara itu, peserta daring berasal dari SMKN 1 Kepanjen, MAN 1 Kota Kediri, SMAK Frateran Maumere, SMK PGRI 1 Gresik, dan SMKS Ma’arif 1 Kebumen. Mereka melakukan praktik secara paralel menggunakan software operator.
Antusiasme terlihat jelas dari para peserta. Galang Patra Ansharullah dan M Syafril Ansharullah, siswa kelas 12 dari jurusan IPA SMAN 1 Bululawang mengungkapkan motivasi mereka mengikuti acara ini. “Untuk mendapatkan sertifikat sebagai portofolio, dan memahami lebih dalam tentang dunia elektro,” kata Galang.
Sementara Syafril berbagi pengalamannya dalam membuat sensor pendeteksi suhu dan gas, yang menurutnya dapat diaplikasikan di rumah. “Awalnya agak bingung. Di IPA kami tidak ada IoT, hanya mempelajari rangkaian listrik,” ujar Syafril. Ia juga mengungkapkan kesulitan dalam pemrograman atau coding karena belum terbiasa. Meskipun demikian, ia mengaku tertarik dengan perkuliahan berbau teknik.
Firdaus Ubaidillah, siswa kelas 12 dari SMKN 2 Singosari jurusan RPL, juga sangat antusias. Ia berhasil membuat program sensor jarak dan suhu. Menurutnya, tidak ada kesulitan berarti selain butuh pembiasaan dalam penataan kabel. Firdaus pun menyatakan ketertarikannya pada bidang elektro dan ingin terus mencari pengalaman.
Baca juga : ITN Malang Jadi TUK Sertifikasi Portofolio Vokasional Diikuti Mahasiswa ITN Malang dan ITS Surabaya
“Untuk mencari ilmu dan pengalaman. Tadi saya sangat bisa mengikuti. Trainernya (kakak mahasiswa) bisa menjelaskan dengan baik,” kata Firdaus.
Selain wawasan dan pengalaman langsung, seluruh peserta juga mendapatkan sertifikat serta voucher potongan masuk DPP 30 persen bila meneruskan kuliah di ITN Malang. Voucher ini diharapkan dapat memotivasi mereka untuk melanjutkan studi di bidang elektro. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)