Back

Bangun Kolaborasi dan Perkuat Jaringan IKA ITN Chapter Malang Gelar Workshop Wirausaha Muda Indonesia

Rektor ITN Malang, Awan Uji Krismanto, ST., MT., Ph.D., saat memberi sambutan pada acara IKA ITN Chapter Malang. (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)


Malang, ITN.AC.ID – Ikatan Alumni Institut Teknologi Nasional Malang (IKA ITN Malang) Chapter Malang menggelar Workshop Wirausaha Muda Indonesia. Kegiatan ini sebagai rangkaian Gebyar Sumpah Pemuda, dengan tema Wujudkan Pemuda Peduli dan Mandiri. Kegiatan yang dibuka oleh Rektor ITN Malang ini dilaksanakan di Kampus 1 ITN Malang, Sabtu (28/10/2023) lalu.

Workshop menghadirkan narasumber Ketua Badan Pimpinan Daerah Jawa Timur Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Dwi Cahyono. Acara tersebut diikuti oleh mahasiswa, dan fresh graduate ITN Malang, wirausaha muda, pelaku UMKM, dan masyarakat umum.

Ketua Panitia Acara, Iwan Nazarudin, MT, menyatakan bahwa workshop dilaksanakan untuk membangun kolaborasi antara alumni dengan institusi ITN Malang. Sekaligus membangun, dan memperkuat jaringan dengan stakeholder, diantaranya dengan PHRI, Dispora Jatim, BRI, dan lain-lain.

“Para stakeholder ini telah banyak membantu serapan tenaga kerja bagi lulusan ITN Malang. Maka kami butuh memperkuat jaringan. Kami juga membangun relasi dengan pengusaha muda dan UMKM,” katanya.

Baca juga : Berdayakan UMKM, Alumni ITN Chapter Malang Adakan Kegiatan Sosial

Selain itu, workshop juga untuk mengembangkan bakat wirausaha mahasiswa. Sehingga lulusan ITN Malang tidak hanya kompeten di bidang keilmuan, tetapi juga berpotensi menjadi entrepreneur andal yang mampu menciptakan lapangan kerja. “Jadi intinya kami ingin membangun konsep kolaborasi sehingga ITN Malang menjadi kampus technopreneur di ranah nasional bahkan internasional,” harapnya.

Kegiatan ini diapresiasi langsung oleh Rektor ITN Malang, Awan Uji Krismanto, ST., MT., Ph.D. Menurutnya, IKA Alumni Chapter Malang tidak henti-hentinya berkomitmen kepada kemajuan ITN Malang. Kegiatan workshop menjadi kesempatan untuk bersinergi dengan para pelaku e-commerce dan digital marketing.

Ketua Badan Pimpinan Daerah Jawa Timur Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Dwi Cahyono saat mengisi Workshop Wirausaha Muda Indonesia di ITN Malang. (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)

“Saat ini ITN sedang membangun integrated laboratory untuk simulasi bisnis, e-commerce, startup, dan lain-lain. Karena kami juga memiliki Prodi Bisnis Digital. Kami ingin prodi kami bisa menjadi basis para pelaku UMKM. Salah satu warnanya dengan startup, untuk memberdayakan industri kecil termasuk UMKM,” katanya.

Awan menambahkan, kegiatan workshop yang digelar oleh alumni menjadi ajang dalam membentuk para entrepreneur. Dengan demikian, mereka diharapkan akan menjadi motor penggerak perekonomian di tingkat yang lebih tinggi.

“Kami berharap bisa memberikan pengalaman pada mahasiswa mengenai kondisi saat ini. Juga bisa menambah kompetensi dan portofolio mahasiswa. ITN Malang mempunyai alumni yang kuat. Kami berharap mereka menjadi mentor untuk adik-adiknya. Baik dalam program magang maupun pelatihan,” harapnya.

Sementara itu, dalam materinya Dwi Cahyono menjelaskan perbedaan antara pengusaha dengan entrepreneur. Menurutnya, pengusaha selalu berpikir mencari keuntungan sebanyak-banyaknya. Mereka selalu melihat peluang untuk berbisnis. Sedangkan seorang entrepreneur mempunyai ide bisnis yang lebih besar. Idenya berbeda, menarik dan suka mencari peluang di luar. “Seorang entrepreneur usahanya jalan, tapi pemiliknya bisa jalan-jalan,” katanya.

Baca juga : IKA ITN Surya Dukung Program Kampung Keluarga Berkualitas Pemkot Surabaya

Dwi Cahyono mengimbau agar peserta workshop tidak takut dalam memulai bisnis. Untuk menjadi pengusaha harus ada perubahan mindset, perubahan perilaku, perubahan cara beraktivitas, perubahan proses bisnis, dan perubahan tata kelola. Kalau lekas menyerah menurutnya jangan menjadi pebisnis. “Yang penting untuk diperhatikan adalah ide bisnis, pangsa pasar, manajemen risiko, mampu mengendalikan emosi, dan memulai budaya hemat,” katanya.

Menurutnya dalam membangun bisnis selain usaha dan modal juga harus mengenal diri sendiri, sehingga mampu menentukan bidang yang sesuai. “Cari dukungan pada inner circle yang ikut mengawasi tujuan awal kita memulai bisnis. Jangan ragu bermimpi besar, dan bertanya kepada yang telah berhasil,” ujarnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)

Copyright - PERKUMPULAN PENGELOLA PENDIDIKAN UMUM DAN TEKNOLOGI NASIONAL - ITN MALANG - Powered by - PUSTIK 2023