PWK ITN Malang akan jadi Pilot Projek Tempat Uji Kompetensi Perencanaan Wilayah dan Kota
Kaprodi PWK ITN Malang Dr. Agung Witjaksono, S.T., M.T., (kemeja biru) diapit Muhammad Sulhi Purnama, S.T., Pelaksana Harian LSP PWK Jawa Timur (kiri), dan Ketua IAP Jawa Timur, Adam Adikara, S.T., M.T., serta Dr. Maria Christina Endarwati, ST., MIUEM, Dosen PWK ITN Malang. (Foto: Mita/Humas ITN Malang)
Malang, ITN.AC.ID – Pentingnya sertifikat keahlian bagi lulusan disadari betul oleh Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK), Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang. Sebagai lulusan PWK, para alumni diharapkan memiliki kompetensi sebagai ahli yang mampu merancang, dan mengawasi pelaksanaan pembangunan wilayah dan kota.
Kepentingan lulusan adalah hal utama yang mendasari Prodi PWK ITN Malang mengajukan diri sebagai tempat uji kompetensi (TUK). Bekerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) PWK Jawa Timur, Prodi PWK ITN Malang akhir bulan Januari 2023 lalu membuka diskusi bersama Rektor ITN Malang. Kerjasama ini nantinya akan menjadi pilot projek TUK PWK.
Kaprodi PWK ITN Malang Dr. Agung Witjaksono, S.T., M.T., berharap, kerjasama terkait tempat uji kompetensi secepatnya bisa terlaksana. Prodi PWK ITN Malang melalui LSP memiliki peluang untuk menjadi tempat uji kompetensi. Sehingga mahasiswa yang sedang menyusun skripsi bisa ikut terlibat.
Baca juga : Prodi Teknik Informatika ITN Malang Gelar Sertifikasi Kompetensi Kerja 2021
“PWK ITN Malang sudah siap sebagai tempat uji kompetensi. Kami juga mempunyai komitmen kepada alumni PWK. Sebelum mereka lulus akan ada suatu workshop terkait tata ruang. Sehingga setelah lulus fresh graduate sudah mempunyai lisensi,” kata Agung.
Hal senada diungkapkan oleh Ketua Ikatan Ahli Perencana (IAP) Provinsi Jawa Timur, Adam Adikara, S.T., M.T., LSP berkeinginan bekerjasama dengan ITN Malang untuk membuka tempat uji kompetensi (TUK). LSP PWK sebagai lembaga sertifikasi profesi merupakan lembaga yang berhak mengeluarkan sertifikat yang menyatakan kelayakan kerja profesi seorang sarjana.
Rektor ITN Malang, Prof Dr Eng Ir Abraham Lomi MSEE, bersama dosen PWK ITN Malang menerima kunjungan Ketua IAP Jawa Timur, dan Muhammad Sulhi Purnama, S.T., Pelaksana Harian LSP PWK Jawa Timur. (Foto: Istimewa)
“Saat ini rencananya ITN menjadi tempat uji coba pertama untuk profesi PWK. Kami sudah bertemu dan berdiskusi dengan Pak Rektor (terkait kerjasama). Kami dari IAP yang meng-create LSP PWK. Keuntungan bagi alumni yang memiliki lisensi akan lebih dikenal sebagai seorang perencana. Kalau belum punya sertifikat secara hukum belum bisa praktek menjadi perencana,” jelas Adam yang juga alumnus PWK ITN Malang angkatan ’93 ini.
Sementara Muhammad Sulhi Purnama, S.T., Pelaksana Harian LSP PWK Jawa Timur mengatakan, kerjasama dengan ITN Malang ini merupakan projek profesional untuk fresh graduate baik lulusan ITN Malang maupun dari luar ITN Malang. Saat mereka lulus akan dibekali dengan continuous professional development (CPD) untuk mendapatkan nilai KUM. Baru kemudian di asesmen oleh asesor PWK.
“LSP hanya mengeluarkan SKK. Nanti yang menyelenggarakan adalah IAP dan kampus. Ini akan menjadi pilot projek dimana ITN Malang menjadi TUK bagi semua kampus di Jatim, karena tidak semua kampus menjadi TUK,” ujar Sulhi.
Baca juga : Sesuai Kurikulum, Diklat Vokasional, dan Sertifikasi Ketenagalistrikan digelar oleh Prodi Teknik Listrik D-3
Dipilihnya ITN Malang sebagai TUK bukan tanpa alasan. Pasalnya, banyak dari anggota IAP Jatim yang memiliki SKK adalah dari lulusan PWK ITN Malang, dan alumninya juga tersebar ke berbagai daerah. Secara historis PWK ITN Malang juga sering menjadi tempat pelatihan dan uji kompetensi dengan fasilitas serta SDM memadai.
Menurut Sulhi, bagi fresh graduate SKK sangat penting dimiliki sebagai bekal profesional untuk mendapatkan pekerjaan. Dari SKK akan terlihat kompetensi seorang ahli perencanaan dan kota. “Harapannya, apa yang kami rencanakan sesuai MoU bisa tercapai. Ini akan menjadi pilot projek bagi kampus-kampus PWK seluruh Indonesia,” tutupnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)