Back

ITN Malang Hadiri Hari Keanekaragaman Hayati 2021 di Pantai Wonogoro Kabupaten Malang

Berbagai elemen Malang Raya memperingati Hari Keanekaragaman Hayati 2021 (Biodiversity Day) di Pantai Wonogoro, Kabupaten Malang, Sabtu-Minggu, (22-23/5/2021). Kepala Humas ITN Malang, F.X. Ariwibisono, ST., M.Kom (dua dari kiri). (Foto/Istimewa)


Malang, ITN.AC.ID – Hari Keanekaragaman Hayati (Kehati) atau Biodiversity Day diperingati setiap tanggal 22 Mei. Tujuan peringatan Hari Kehati adalah untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran serta menumbuhkan kecintaan terhadap keanekaragaman hayati atau biodiversitas di bumi. Tanggal 22 Mei sebagai Hari Keanekaragaman Hayati disepakati oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai upaya meningkatkan pemahaman dan kesadaran terkait dengan isu keanekaragaman hayati.

Mengusung tema “We’re part of the solution #ForNature” (Kami adalah bagian dari solusi #ForNature), Hari Keanekaragaman Hayati juga dirayakan oleh Gerakan Kesadaran Alamku Hijau bersama Bantuan Sosial Komunikasi Masyarakat (BASKOMAS), di Pantai Wonogoro, Desa Tumpakrejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, Sabtu-Minggu, (22-23/5/2021).

Sebagai kampus yang konsen terhadap lingkungan, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang yang diwakili oleh Kepala Humas ITN Malang, F.X. Ariwibisono, ST., M.Kom turut hadir dalam acara tersebut. “Awalnya pimpinan berencana hadir dalam peringatan Hari Keanekaragaman Hayati. Namun, karena berbagai hal akhirnya kami dari humas yang mewakili,” ujar Ari.

Kepala Humas ITN Malang, F.X. Ariwibisono, ST., M.Kom (kiri) menanam pohon mangrove. (Foto/Istimewa)
Kepala Humas ITN Malang, F.X. Ariwibisono, ST., M.Kom (kiri) menanam pohon mangrove. (Foto/Istimewa)

Menurut Ari, sebenarnya institusi berencana melibatkan mahasiswa, namun karena pandemi kegiatan yang dipusatkan di pantai tersebut dibatasi pesertanya. Selama ini mahasiswa ITN Malang lewat himpunan juga sudah berperan melakukan kegiatan yang mensupport keanekaragaman hayati seperti penanaman mangrove, bersih-bersih pantai atau kegiatan penghijauan di lain tempat.

“Memang, selama pandemi ini kegiatan mahasiswa terbatas. Institusi juga membatasi kegiatan mahasiswa di dalam (kampus) apalagi di luar kampus. Mungkin lain kali kalau kondisi sudah memungkinkan institusi akan melibatkan peran serta mereka (mahasiswa),” imbuh Ari.

Kondisi pandemi inipun disikapi oleh Ketua Pelaksana Hari Keanekaragaman Hayati 2021, Fitri Harianto atau akrab disapa Cak Ndan. Menurut Cak Ndan, salah satu peringatan Kehati 2021 adalah kampanye melalui media online. Dengan cara ini, masyarakat diharapkan dapat memahami hal-hal tentang Keanekaragaman Hayati. Bagaimanapun upaya pelestarian dan penggunaan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan penting bagi kesejahteraan masyarakat.

“Hal ini dapat dimulai dengan mengurangi konsumsi daging, membeli makanan lokal, mengurangi sisa makanan, dan masih banyak lagi,” tutur Founder Gerakan Kesadaran Alamku Hijau sekaligus Ketua Umum BASKOMAS itu.

Baca juga: Jaga Pantai Bajulmati untuk Konservasi Penyu

Lanjut Cak Ndan, isu perubahan iklim juga tak kalah pentingnya mengambil peran dalam keberlanjutan keanekaragaman hayati. Sebagaimana dikutip laman Program Pengembangan Kota Hijau, dengan meningkatnya suhu udara, maka habitat seperti di kutub yang berupa batu es akan tergerus udara yang semakin panas dan mencair secara perlahan. Sehingga berakibat terjadinya perubahan struktur dan fungsi ekosistem.

“Oleh karena itu, dengan menghentikan tingkat kehilangan keanekaragaman hayati (biodiversity loss) yang terjadi di dunia, maka secara otomatis menjadikan sebuah investasi untuk kelangsungan hidup dan kesejahteraan setiap manusia,” tuturnya.

Peringatan yang diselenggarakan dengan menerapkan protokol kesehatan ini juga menjadi ajang reuni relawan lintas komunitas 6,7SR, peringatan HUT BASKOMAS ke-6, Apel Hijau sebagai puncak peringatan Hari Keanekaragaman Hayati 2021.

Baca juga:  Mahasiswa Teknik Industri ITN Malang Ramai-ramai Tanam Bakau

Selain itu juga dilakukan penghijauan tanaman mangrove di pesisir pantai serta bersih-bersih sampah di pantai. Rangkaian acara Hari Keanekaragaman Hayati 2021 di Pantai Wonogoro ditutup dengan diskusi ekologi.

Selain itu juga turut hadir Kepala Cabang Dinas Kehutanan Malang Sapto Yuwono, S.Hut MM, Asisten 2 Bupati Malang, Plt. Kepala DLH Kabupaten Malang Dra. Dyah Eka Supriyana, MM, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Malang Dr. Ir. Budiar, M.Si, Kepala KPH Malang / ADM Perum Perhutani Ir. Hengky Herwanto, serta Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jatim Gatot Soebroto, SE M.PSDM.

Hadir pula Founder Donor Pohon dr. Ari Purnomo Adi, Pasi Bhakti LANUD Abdulrachman Saleh Mayor K Adrian, Saka Dirgantara Lanud Abdulrachman Saleh, Dinkes Kab Malang, PMI Kabupaten Malang, Camat Gedangan, Koramil Gedangan, Polsek Gedangan, Kades Tumpakrejo, Cabdin Kelautan dan Perikanan, LINMAS Tumpakrejo, Karang Taruna Tumpakrejo, SIBAT Tumpakrejo, KSB Tumpakrejo, serta Lintas Komunitas se-Malang Raya. (me/Humas ITN Malang)

Copyright - PERKUMPULAN PENGELOLA PENDIDIKAN UMUM DAN TEKNOLOGI NASIONAL - ITN MALANG - Powered by - PUSTIK 2023