Taekwondo ITN Malang Borong 8 Medali Kejurnas Piala Menpora
Taekwondo ITN Malang memborong 8 Medali Kejurnas Indonesia Bigfest Taekwondo Challenge 2023 Piala Menpora. (Foto: Istimewa)
Malang, ITN.AC.ID – UKM Taekwondo Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) membawa pulang 8 medali dari Kejuaraan Nasional Indonesia Bigfest Taekwondo Challenge 2023, memperebutkan piala Menpora RI. Berlangsung di Jakarta pada Sabtu-Minggu (15-16/7/2023) di Indoor Sport Center Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.
Diikuti kurang lebih 1500 peserta, atlet taekwondo ITN Malang turun dalam kelas Kyorugi atau pertarungan. Dengan dua kategori, yakni prestasi dan festival. Perolehan medali kategori prestasi adalah 1 perak, dan 1 perunggu. Sementara untuk kategori festival memperoleh 2 emas, dan 4 perak.
Dilihat dari peraturannya, untuk kategori prestasi menggunakan sistem gugur. Dikategorikan berdasarkan berat badan, lawan lebih berat dan menyandang sabuk tinggi. Merebutkan medali emas, perak, dan perunggu. Sedangkan kategori festival untuk kelas pemula, sabuk masih tingkatan bawah warna putih-hijau pada taekwondo, dan hanya diberi kesempatan sekali bertanding.
“UKM Taekwondo menurunkan 9 atlet. Alhamdulillah 8 mendapatkan medali, dan satu atlet masih harus terus berlatih,” kata Bernika Natasya Ifada peraih medali perunggu Kyorugi female U-62kg pada kategori prestasi (Teknik Geodesi).
Peraih medali kategori prestasi lainnya adalah Vincentius A Paulo medali perak Kyorugi male over 87kg (Teknik Elektro). Sementara kategori festival diperoleh oleh: Noor Rosyita medali emas Kyorugi Festival Putri, dan Diantok Rifai medali emas Kyorugi Festival Putra (Teknik Informatika).
Baca juga : Keren, Taekwondo ITN Malang Bawa Pulang 7 Medali UM CUP V 2022
Juga ada Lucas Shalom Wirawan medali perak Kyorugi Festival Putra, dan Akbar Nursyabanni medali perak Kyorugi Festival Putra (Teknik Informatika). Mubarok Alpatah medali perak Kyorugi Festival Putra (Arsitektur), serta Nabil Chabibi medali perak Kyorugi Festival Putra (Teknik Industri).
Bernika Natasya Ifada yang akrab disapa Tasya mengatakan, kompetisi ini ia turun di kelas U62. Padahal sebenarnya kelasnya adalah U67. “Tidak ada peserta di U67, jadi diturunkan ke U62 yang pasti lawan berbeda, rata-rata lebih agresif,” katanya.
Bernika Natasya Ifada mahasiswa ITN Malang (paling kiri) peraih medali perunggu Kyorugi female U-62kg Kategori Prestasi Kejurnas Indonesia Bigfest Taekwondo Challenge 2023. (Foto: Istimewa)
Pada babak semifinal, dara asal Jember ini harus berhadapan dengan atlet tuan rumah Tangerang. Lawan terberatnya ini memiliki kaki lebih agresif. Meskipun pertandingan tanpa cedera, namun Tasya sempat mengalami kuku jempol berdarah saat bermain di semifinal.
Dara yang baru saja menyelesaikan skripsi dan tinggal menunggu sidang seminar hasil ini memang kerap meraih medali dalam setiap kejuaraan taekwondo. Waktu yang tersisa sebagai mahasiswa ia manfaatkan dengan baik untuk terus meraih prestasi dan memberi inspirasi pada anggota UKM Taekwondo lainnya.
“Akhir bulan ini insyaallah saya dan Lucas akan turun kembali di kejuaraan Liga Taekwondo Kab. Malang. Saya kembali bertanding di Poomsae setelah satu tahun di Kyorugi. Semoga mendapatkan hasil yang baik,” harapnya.
Pada kategori prestasi kekalahan di babak final dialami juga oleh Vincentius A Paulo. Vincen pada babak final sempat kalah KO, karena sebelumnya ia sempat cedera. Apalagi secara fisik tubuh lawan jauh lebih tinggi, sehingga jangkauan kakinya lebih panjang.
“Ada tendangan cukup keras dari lawan mengenai kepala dan badan membuat saya jatuh,” ujarnya. Sehingga Vincen harus puas meraih medali perak Kyorugi male over 87kg.
Sementara pada kategori prestasi, peraih medali emas Kyorugi Festival Putri Noor Rosyita baru kali pertama mengikuti kejuaraan nasional. Ia turun di kelas festival karena masih baru berlatih taekwondo dan menyandang sabuk kuning.
Baca juga : PSHT ITN Malang Raih Tiga Medali Kejuaraan Pencak Silat AremaSHTer 2 se-Malang Raya
“Sekali main bertemu dengan kampus UMY dan pertandingan berjalan sengit. Alhamdulillah tidak pernah cedera selama pertandingan dan hanya memar sedikit,” katanya yang tertarik masuk taekwondo awal pertama masuk kuliah.
Tak berbeda jauh dengan Diantok Rifai peraih medali emas Kyorugi Festival Putra. Ia pun kali pertama mengikuti kejuaraan setelah bergabung dengan UKM Taekwondo. “Bisa dibilang laga perdana saya, dan sekali bermain menghadapi UMT Patriot. Saya berharap di masa depan saya dapat meraih prestasi nasional maupun internasional,” katanya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)