Penutupan Gigantik, Rektor Berharap Maba Menjadi Pribadi Tangguh dan Pantang Menyerah
Rektor ITN Malang Awan Uji Krismanto, ST., MT., Ph.D., secara resmi menutup Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2024. (Foto: Aqil/Humas ITN Malang)
Malang, ITN.AC.ID – Ratusan peserta Gigantik Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) telah berubah statusnya dari siswa ke mahasiswa. Status ini mereka sandang setelah mengikuti dan menyelesaikan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2024. PKKMB yang diikuti mahasiswa baru dari penjuru tanah air bahkan ada berapa berasal dari Timor Leste berjalan dengan lancar. Upacara penutupan Gigantik berlangsung sederhana namun khidmat di Halaman Rektorat Kampus 1 ITN Malang, Kamis sore (05/09)2024).
Penutupan Gigantik tahun ini diwarnai dengan berbagai atraksi. Mahasiswa baru menampilkan yel-yel pembakar semangat, ada juga dance, penampilan lagu dari Clarinta Ega Divanie alumnus PWK ITN Malang, dan atraksi UKM PSHT. Rangkaian penutupan PKKMB ditutup dengan flashmob membentuk huruf “i” disambut dengan hentakan musik. Mahasiswa baru membaur dalam huruf tersebut, mereka larut dalam irama musik.
Gigantik sebagai sebutan PKKMB ITN Malang menjadi kawah candradimuka mahasiswa baru sebelum memasuki masa studi. Mengusung tema “Achieve Success with The Courage To Dream and Act”, dengan tagline “Find Your Talent, Create your Journey”. Selama empat hari Senin-Kamis, 02-05 September 2024 mahasiswa baru digembleng dengan berbagai materi, baik dari internal kampus, eksternal kampus, dan Rindam V/Brawijaya. Sementara di hari ke-5, Jumat 06 September 2024 merupakan PKKMB prodi.
Gigantik tidak hanya membekali mahasiswa baru dengan informasi akademik. Berkolaborasi dengan Rindam V/Brawijaya ITN Malang juga memberikan pendidikan karakter, nasionalisme, wawasan kebangsaan, dan bela negara.
Rektor ITN Malang Awan Uji Krismanto, ST., MT., Ph.D., menyebutkan, PKKMB sebagai sarana memperkenalkan atmosfer kampus dan memberikan wawasan kepada mahasiswa baru dalam menempuh studi selama 4 tahun kedepan. Rektor berharap maba nantinya menjadi pribadi-pribadi yang tangguh, dan pantang menyerah.
“Kami juga membekali pendidikan karakter termasuk juga bela negara, nasionalisme, bekerja sama dengan Rindam V/Brawijaya. Kerja sama ini sudah tiap tahun kami jalin,” ujarnya.
Mahasiswa ITN Malang berasal dari Sabang sampai Merauke membutuhkan rasa nasionalisme yang harus terus dipupuk, dan diperkuat. Sehingga akan tumbuh rasa persaudaraan antar mahasiswa.
Rektor juga berpesan kepada maba selama di ITN Malang untuk mengembangkan diri seluas-luasnya, menjalin networking dengan teman-temannya. Dan paling penting adalah pantang menyerah. Keberhasilan selama studi di ITN Malang menjadi harapan orang tua dan keluarga.
“Dimanapun berada yang menentukan keberhasilan adalah diri sendiri. Harapan orang tua melihat anak-anaknya sukses di ITN Malang,” serunya.
Baca juga:PKKMBÂ 2024 ITN Malang, Rektor Dorong Mahasiswa Baru Kembangkan Potensi
Ketua PKKMB 2024 ITN Malang, Ida Soewarno, ST., MT., menambahkan, institusi melaksanakan PKKMB mengacu pada pedoman PKKMB Kemendikbudristek 2024. Pelaksanaan PKKMB selain memberi  kesempatan pada maba untuk mengenal kampus, juga membekali maba dengan bela negara, dan wawasan kebangsaan.
“Seperti yang disampaikan Pak Rektor, PKKMB memberi penguatan kepada mereka untuk memberikan yang terbaik dalam mencapai karya-karyanya,” ujar Ida yang juga menjabat sebagai Wakil Dekan 3 Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) ITN Malang.
Ida menegaskan, kesuksesan mahasiswa ditentukan dari penguasaan hard skill 70 persen, dan soft skill 30 persen. Sehingga kegiatan PKKMB tidak hanya bicara proses akademik, namun juga diberi wacana tentang Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) untuk membentuk karakter (soft skill).
“Ketika mahasiswa jauh-jauh datang ke sini (ITN Malang), maka pulang tidak sia-sia. Harus sampai pada target (tujuan) dengan bekal yang sudah kami berikan,” jelasnya. Usai PKKMB institusi akan dilanjut PKKMB prodi yang akan disampaikan dengan karakteristik masing-masing prodi.
Mengulik mahasiswa baru yang didapuk sebagai petugas upacara penutupan. Mulai dari pemimpin upacara, pembawa acara, hingga pembaca doa. Adalah Eko Budi Sutrisno mahasiswa Teknik Mesin S-1 sebagai pemimpin upacara. Eko berasal dari Kalimantan Selatan. Pemuda perawakan tinggi ini merupakan alumnus Paskibraka Kota Banjarbaru dari SMK YPK Banjarbaru.
Eko pernah masuk dalam kelompok 8 di belakang kelompok 17 berperan sebagai pasukan inti dan pembawa duplikat Bendera Pusaka Merah Putih. Ia menjadi paskibra saat kelas 1. “Rasanya berdebar menjadi pemimpin upacara penutupan (PKKMB). Soalnya baru kali pertama apalagi langsung berhadapan dengan rektor,” ungkapnya.
Eko menjelaskan, alasan masuk ke Teknik Mesin S1 ITN Malang adalah atas referensi dari atasannya tempat ia bekerja. Menurut atasannya, Teknik Mesin S1 ITN Malang prodi yang Unggul. Sebelumnya Eko usai lulus sekolah sempat bekerja selama 1 tahun di pertambangan bagian mesin produksi.
“Kerja mengumpulkan uang untuk kuliah. Semoga bisa lulus tepat waktu,” harapnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)