Back

HMTI ITN Malang Gelar Workshop Pengembangan Karir, Hadirkan Alumni Inspiratif

HMTI ITN Malang menggelar Workshop Pengembangan Karir dengan menghadirkan dua alumni inspiratif.


Malang, ITN.AC.ID – Himpunan Mahasiswa Teknik Industri (HMTI) Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) sukses menggelar “Workshop Pengembangan Karir” pada pertengahan Maret 2025 lalu. Bertempat di Amphi Mesin lantai 2, Kampus 2 ITN Malang, acara diikuti oleh 40 mahasiswa Teknik Industri dari berbagai angkatan.

Menghadirkan dua narasumber inspiratif yang berbagi pengalaman dari alumni Teknik Industri S-1 ITN Malang angkatan 2016. Mereka adalah Sastro Ginanjar, ST., dan Anggi Riskiyawan, ST., yang memiliki latar belakang karir beragam, dan luas di bidang teknik industri.

Jason Novellino ketua pelaksana mengatakan, workshop mengusung tema “Eksplorasi Karir Teknik: Temukan Passionmu, Raih Kesuksesan”. Bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan wawasan dan keterampilan krusial dalam menghadapi dunia kerja. Melalui workshop mahasiswa mendapatkan pemahaman mendalam mengenai strategi menghadapi persaingan kerja, pentingnya membangun personal branding, serta cara mengasah soft skill dan hard skill yang relevan bagi calon tenaga kerja profesional.

“Kami berharap mahasiswa teknik industri nantinya menjadi lebih siap dalam merencanakan dan mengembangkan karir mereka setelah lulus,” ujarnya.

Baca juga:Mahasiswa Teknik Industri ITN Malang Bagikan 300 Paket Takjil untuk Pekerja dan Masyarakat

Lebih lanjut, workshop ini juga diharapkan dapat membuka wawasan mahasiswa mengenai berbagai pilihan karir yang dapat mereka tekuni setelah lulus dari Teknik Industri. Selain itu, kegiatan juga menjadi wadah yang baik untuk mempererat relasi antara mahasiswa aktif dengan alumni Teknik Industri ITN Malang.

Alumni Teknik Industri berbagi pengalaman kepada mahasiswa Teknik Industri ITN Malang.

Sastro Ginanjar, S.T., merupakan Senior Production Supervisor, PT Nutripro Prima Asia (Gawi Oleochemicals). Ia mengajak mahasiswa menemukan minat dan bakat, untuk menentukan karir. Cara menentukan minat adalah dengan mempelajari dan menyerap ilmu dari seluruh mata kuliah yang ada, memilih beberapa mata kuliah dan menemukan relevansinya, serta mendalami satu mata kuliah dengan mata kuliah lainnya sebagai pendukung. Sementara untuk menentukan bakat bisa dengan menggali potensi diri dengan melakukan FGD (Forum Group Discussion), melakukan upgrading terhadap potensi diri, dan proaktif dalam berkegiatan sosial (organisasi/kepanitiaan).

“Selanjutnya tentukan karirmu, dengan memilih bidang studi yang akan kamu sesuaikan di awal karir, karena di tempat kerja semua akan berawal dari NOL!” serunya. Sastro juga mencontohkan lulusan Teknik Industri bisa berkarir di bidang PPIC, logistik, production, QA, QC, safety (HSE), HRGA, serta purchasing.

Narasumber kedua adalah Anggi Riskiyawan ST., Internal Auditor, PT Kutai Timber Indonesia. Jenjang karirnya merupakan senior analisis tata kelola dan keuangan mulai 2024 hingga sekarang. Sebelumnya ia pernah sebagai supervisor produksi, dan kepala bagian produksi di perusahaan yang sama. Pada workshop kali ini Anggi membagi pengalaman dan ilmunya mengenai “Karir di Industri Manufactur”.

Anggi menjelaskan seputar pengalamannya berkarir. Seperti tugas-tugas supervisor produksi pembahanan. Pembahanan adalah proses persiapan bahan baku agar siap digunakan dalam proses produksi atau pembuatan kerajinan. Juga tugas kepala bagian produksi pembahanan, dan internal audit.

Menurutnya tiap bagian harus memiliki skill. Misal, skill yang harus dimiliki supervisor produksi adalah kepemimpinan, komunikasi yang efektif, manajemen waktu, pengawasan dan kontrol produksi, problem solving, pemahaman K3, serta teknologi dan mesin produksi.

Untuk kepala bagian produksi harus menguasai manajemen operasional dan perencanaan produksi, pengambil keputusan, manajemen tim dan kepemimpinan, analisis data dan pembuatan laporan, pemahaman regulasi industri dan K3, serta teknologi dan inovasi.

Sementara skill yang harus dimiliki oleh internal audit adalah: kemampuan berpikir kritis, komunikasi dan presentasi yang baik, integritas dan etika profesional, manajemen waktu dan ketelitian, dan kemampuan adaptasi dan pemahaman bisnis.

Baca juga:Habib Abdullah Rahmat Lulusan Terbaik Teknik Industri Teliti Potensi Usaha Snack Bocil, Singosari

Ia juga mengungkap fakta bahwa menjadi seorang pemimpin “harus siap sakit di dunia”. Maksudnya adalah pemimpin pasti ada yang mengikuti dan ada juga yang membenci, harus siap disalahpahami, pemimpin juga sering dikritik tanpa dihargai, pemimpin harus siap menghadapi konflik, pemimpin harus siap mengorbankan kepentingan pribadi, dan lain sebagainya.

“Pemimpin tidak lahir begitu saja. Kepemimpinan dipelajari dan dikembangkan. Proses itu dimulai sejak awal hidup kita dengan diri kita sendiri sebagai individu,” tuntasnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)

Copyright - PERKUMPULAN PENGELOLA PENDIDIKAN UMUM DAN TEKNOLOGI NASIONAL - ITN MALANG - Powered by - PUSTIK 2023